elektronika

Pengertian Relay, Fungsi Hingga Cara Kerja (Paling Lengkap)

Daftar Isi Artikel

Relay menjadi komponen elektronika berbentuk switch/saklar. Komponen ini dapat bekerja dengan 2 bagian penting di dalamnya,

yakni elektromagnet dan mekanikal. Setiap komponennya menggunakan prinsip elektromagnetik, Dimana kontak saklar bisa mengalirkan listrik yang memiliki tegangan tinggi.

Contohnya, kamu menyalakan sumber elektromagnetik 5V, rangkaian kemudian aktif dan mengalirkan listrik dengan daya 220V 2A.

Komponen ini banyak ditemui di kehidupan sehari-hari kita, tapi yang paling sering ada di panel listrik serta berbagai kendaraan bermotor seperti motor dan mobil.

Pengertian dan Istilah

1.     Pengertian

Pengertian relay secara dasar adalah komponen elektronik dengan fungsi untuk saklar elektrik. Komponen ini berfungsi sebagai arus listrik.

Dengan adanya komponen ini membuatnya bisa mengendalikan arus dari listrik yang bertegangan tinggi.

Bagiannya juga dikenal sebagai komponen elektronika untuk mengimplementasikan sebuah komponen dari logical switching.

Bahasa sederhananya, komponen elektromekanik ini bisa memberi gerakan mekanis saat mendapat energi listrik. Pengertian secara kompleks sebagai berikut:

  1. Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik yang nanti digunakan untuk menonaktifkan ataupun mengaktifkan saluran saklar.
  2. Saklar bergerak secara mekanis menggunakan arus listrik khusus.

Relay memiliki beberapa bagian komponen yang membuatnya bisa mengendalikan arus listrik dengan baik. Bagiannya terbagi menjadi 3 komponen dengan komposisi sebagai berikut:

  1. Common, menjadi bagian yang menyambungkan komponen normally close yang dipakai untuk keadaan normal.
  2. Koil atau yang juga disebut dengan nama kumparan menjadi komponen utama yang berfungsi untuk menciptakan sebuah medan magnet yang berada di sekitar komponen.
  3. Kontak menjadi bagian penghujung lain di komponen. Biasanya terbagi menjadi dua bagian utama yakni normally close dan normally open.

Normally Close merupakan kondisi awal saklar yang sebelum diaktifkan pada komponen. Sesuai namanya, kondisi awal ini membuat saklar dalam posisi tertutup.

Sebaliknya, normally open merupakan kondisi awal yang memungkinkan saklar dalam posisi terbuka.

Relay umumnya memiliki banyak bentuk dan ukuran supaya bisa disesuaikan dengan rangkaian yang dibentuk saat itu.

Bentuk dasarnya berupa kotak kecil tapi bisa berubah sesuai penggunaannya.

2.     Istilah

Ada beberapa istilah yang harus kamu tahu, yakni pole dan throw. Dua istilah penting ini sangat sering ditemui saat menggunakan rangkaian.

Istilah ini memiliki pengertian yang berbeda namun masih ada hubungannya. Adapun pengertiannya sebagai berikut:

  • Pole adalah banyaknya kontak yang digunakan di dalam
  • Sedangkan throw menjadi banyaknya kondisi yang bisa ditemui dari kontak.

Throw mengatur berbagai kondisi yang nanti muncul di pole. Selain itu, jenis rangkaian yang dihadirkan di sini juga berbeda-beda.

Misalnya yang paling populer seperti SPST (Single Pole Single Throw), SPDT (Single Pole Double Throw), DPST (Double Pole, Single Throw), dan sebagainya.

Fungsi

Seperti yang telah disebutkan di awal jika komponen ini sangat penting karena menjadi saklar atau menjadi penghubung rangkaian elektrik.

Tak hanya itu, fungsi lain dari rangkaian ini juga sangat beragam. Adapun fungsinya sebagai berikut:

  1. Digunakan untuk mengendalikan sirkuit yang berfungsi untuk mengatur aliran listrik dengan tegangan besar. Umumnya untuk mengendalikan sirkuit memakai bantuan sinyal bertegangan yang lebih rendah.
  2. Bisa dipakai untuk penundaan waktu.
  3. Bisa digunakan untuk menjelaskan fungsi logika atau Logic Function . ini bisa ditemui pada manusia.
  4. Menjadi komponen yang digunakan untuk melindungi saklar ataupun rangkaian dengan medan elektronik lain agar tidak terjadi korsleting ataupun masalah kelebihan aliran pada listrik.
  5. Bisa memperpanjang umur saklar yang digunakan sehari-hari.

Penggunaan Relay dalam Kehidupan Sehari-Hari

Saat penggunaannya, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa simak ulasan berikut:

1.     Penggunaan Untuk Panel Listrik

Umumnya penggunaan untuk panel listrik dipakai sebagai pengendali kontaktor. Pasalnya kontraktor umumnya punya kapasitas arus besar.

Kontrol utama yang dipakai biasanya berupa PLC yang punya kapasitas berarus besar. Meskipun begitu, PLC tersebut tidak dapat mengendalikan arus besar dari kontraktor.

Nah, relay inilah yang nanti digunakan untuk perantara sebagai komponen pengontrol arus tersebut. Di panel listrik,

komponen ini dipakai untuk interlock yang fungsinya untuk mengamankan sistem untuk kerja pada sirkuit tadi. Misalnya mencegah terjadinya intervensi agar komponen tidak bekerja bersamaan.

2.     Penggunaan pada Mobil

Penggunaannya untuk mobil dan kendaraan bermotor lain tetap memakai cara kerja berkonsep elektromagnetik untuk memindah bagian kontak pada komponen.

Jika diperhatikan, cara kerjanya hampir sama seperti panel listrik yang telah disebutkan.

Fungsi utama pada mobil adalah mengontrol aliran listrik yang besar dengan menggunakan sumber yang kecil. Kendaraan bermotor dinyalakan menggunakan kunci dari kotak starter.

Dibutuhkan aliran yang besar agar bisa memutar bagian starter tersebut. Untuk itulah dibutuhkan komponen relay di proses ini.

3.     Penggunaan pada Starter Mobil

Pengertian komponen untuk kunci kontak, alat kontrol atau saklar lampu pada kendaraan mempunyai spesifikasi yang berbeda-beda.

Misalnya, saklar untuk menyalakan bagian lampu yang membutuhkan spesifikasi 10 ampere. Saat mau menambah lampu, maka tentu saja arus yang digunakan juga jadi lebih besar.

Jika dipaksakan tentu saklar akan meleleh. Agar hal tersebut tidak terjadi, penggunaan relay sangat diperlukan. Umumnya jenis yang dipakai adalah hella. Adapun keuntungan penggunaan komponen ini sebagai berikut:

  • Dapat memperpanjang umur dari saklar pada mobil karena beban saklar mobil utama menjadi lebih berkurang dari sebelumnya.
  • Difungsikan untuk starter tambahan pada mobil.
  • Bisa digunakan untuk kunci pengamanan yang ampuh.
  • Dapat dijadikan dasar untuk mengkombinasikan dengan berbagai rangkaian tertentu.
  • Dapat digunakan sebagai aksesoris pendukung, Biasanya bisa ditambahkan di bagian klakson.

4.     Penggunaan pada Klakson

Penggunaan pada klakson sering disalahartikan. Pasalnya, penggunaan relay untuk bagian klakson agar aki kendaraan tidak gampang soak atau boros. Padahal nyatanya, saat sumber listrik masih sama, tetap membuat aki akan soak.

Untuk kondisi tertentu bahkan bisa semakin parah jika ditambahkan dengan saklar klakson karena penggunaannya memerlukan aliran listrik yang cukup.

Jadi penggunaan komponen saklar ini agar tidak merusak bagian switch pada bagian kendaraan.

Contohnya klakson untuk versi horn yang umumnya menggunakan tenaga listrik berjenis aftermarket yang berbentuk besar serta suara lebih nyaring. Hal inilah yang menyebabkan pemakaian daya lebih besar.

Keuntungan Menggunakan Relay

Setelah membaca penjelasan yang sudah kami berikan di atas, mungkin kamu sudah tahu apa keuntungan yang diberikan saat menggunakan komponen ini.

Bagi yang belum mengerti, berikut keuntungan-keuntungan yang diberikan jika dirangkum secara rinci:

  1. Komponen bisa menggunakan aliran listrik yang lebih kecil untuk mengendalikan alat dengan aliran listrik yang lebih besar.
  2. Dengan tambahan sinyal kontrol, komponen dapat mengendalikan beberapa kontak komponen dalam perangkat tertentu.
  3. Komponen ini bisa mengaktifkan ataupun menonaktifkan perangkat yang sulit atau tidak dapat dijangkau dengan cara kerja yang sama.
  4. Komponen rangkaian bisa mengamankan ataupun mengisolasi bahaya terjadinya tegangan tinggi dari ukuran manusia. Karena tegangan yang tinggi dikendalikan dengan bantuan perantara melalui tegangan yang lebih rendah di rangkaian.

Karena keuntungan yang diberikan sangat besar, tidak heran jika komponen ini menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari dunia elektronik. Khususnya perangkat-perangkat khusus yang memiliki arus listrik yang besar.

Jenis-Jenis Relay yang Sering Ditemui di Kehidupan Sehari-hari

Karena menjadi komponen yang amat penting untuk diterapkan pada saklar atau rangkaian bertenjaga elektrik, tidak heran jika komponen ini tidak bisa dianggap remeh.

Di kehidupan sehari-hari, kamu bisa menemukan berbagai jenis yang bisa disesuaikan dengan penggunaannya. Adapun jenis-jenisnya sebagai berikut:

1.     Elektromagnetik

Jenis ini biasanya dirancang memakai komponen listrik yang terdiri dari magnetic dan juga mekanik. Selain itu ada juga bagian coil yang digunakan untuk media operasi serta kontak mekanik.

Ini penyebab utama kenapa bagian coil yang diaktifkan menggunakan sistem bersupply sehingga membuat kontak mekanis menjadi terbuka.

2.     Induksi

Jenis rangkaian berikutnya adalah induksi. Umumnya banyak ditemui di perangkat yang menggunakan sistem listrik AC serta aliran listrik DC.

Komponen ini menjadi pelindung dari arus listrik yang dialirkan oleh perangkat. Gerakan yang muncul pada bagian kontak mekanis didapat dari konduktor seperti cawan yang bergeser lewat interaksi fluks pada elektromagnetik.

3.     Penahan Magnetic

Jenis ini berbeda dengan jenis lain yang telah disebutkan di awal. Jadi jenis komponen ini berupa penahan magnetic yang nantinya dijadikan sebagai magnet permanen seperti remitansi yang lumayan tinggi.

Hal ini bertujuan agar arus listrik yang tercipta tetap stabil dalam kurun waktu yang lama. Dengan fungsi yang seperti ini, relay ini bisa melindungi bagian rangkaian dari korsleting ataupun kelebihan pada aliran listrik.

4.     Daya Tarik

Jenis berikutnya yang bisa ditemui di kehidupan sehari-hari adalah daya tarik. Biasanya sering ditemui di perangkat yang menggunakan aliran listrik AC (bolak-balik) dan juga DC (searah).

Besi yang ada di bagiannya akan tertarik saat coil komponen dialiri arus listrik.

Hal ini membuat komponen yang ada dalam rangkaian menjadi pendorong ke arah armature dan terjadilah perubahan dari off menjadi on.

Tak hanya itu, jenis ini tidak menggunakan waktu delay sehingga cocok untuk penggunaan operasi langsung atau instan.

5.     Solid State (Ssr)

Jenis berikutnya adalah SSR. Jenisnya agak berbeda dari prinsip kerja dengan komponen yang sebelumnya sudah dibahas.

Jadi jenis ini memakai komponen berteknologi solid state supaya bisa beroperasi pada bagian switching tanpa memindahkan bagian dalam struktur komponen.

Hal tersebut terjadi karena adanya energi kontrol dengan fungsi yang lebih rendah dari jenis elektromagnetik yang telah dibahas sebelumnya. Bahkan energi kontrol jenisrelay ini lebih rendah dari jenis lain yang sering kita temui.

6.     Hibrida

Hibrida menjadi gabungan beberapa jenis komponen elektronik dengan jenis saklar elektromagnetik.

Umumnya, bagian masukan atau input dari komponennya berupa rangkaian elektronik untuk melakukan perbaikan dan juga fungsi kontrol sendiri.

Benar-benar menjadi jenis yang paling unik dan rumit dibanding jenis lainnya.

7.     Thermal

Relay berikutnya yang sering ditemui adalah jenis thermal. Jenis ini mempunyai ciri khas yang agak berbeda dengan jenis lainnya.

Pasalnya saat ada efek panas atau terkena kontak bermekanis, posisi kontak bisa berubah posisi sesuai kebutuhan perangkat.

Umumnya jenis ini sering dipakai untuk pelindung bagian komponen. Hal ini mengingat karena ada elemen bimental yang bekerja. Contohnya seperti sensor suhu atau komponen penting lainnya.

Contoh perlindungannya meliputi tegangan, arus listrik dan juga daya. Apabila parameternya melewati batas, maka ada alarm yang otomatis akan mengisolasi rangkaian secara otomatis.

8.     Reed

Jenis rangkaian terakhir yang ada di kehidupan sehari-hari adalah reed. Umumnya terdiri dari strip magnetic tersegel di bagian tabung gelas.

Bagian yang sudah diterapkan di coil akan melilitnya. Membuat bagian strip magnetic akan bergerak sehingga ada perubahan posisi di bagian kontak mekanis.

Jenis-Jenis Modul

Relay juga memiliki beberapa jenis modul yang menyusun setiap komponen didalamnya. Meskipun modulnya tampak sangat sederhana tapi fungsinya benar-benar bermanfaat untuk komponen secara menyeluruh. Berikut penjelasan mengenai modul yang ada di komponen ini:

1.     Coil (Electromagnet)

Modul ini digunakan untuk menghantarkan arus listrik menuju bagian iron core serta membuat armature menjadi berubah posisi dari awalnya. Apapun jenis yang dipakai, modul ini tetap ada karena menjadi bagian utama komponen.

2.     Armature

Jenis modul ini menjadi komponen yang digunakan untuk mengubah kondisi dari komponen secara menyeluruh.

Hal tersebut biasanya bisa terjadi karena ada perubahan posisi di bagian sisi depan modul dan masuk menuju switch contact. Modul relay ini menjadi salah satu yang paling penting dari komponen.

3.     Spring

Berikutnya ada spring yang termasuk ke dalam modul paling penting dari komponen. Modul ini bertindak sebagai pengatur kondisi armature.

Secara ringkas, jika ada aliran listrik di bagian modul coil maka membuat spring langsung mendorong bagian belakang armature menu ke atas..

4.     Switch Contact

Switch menjadi modul dari komponen rangkaian yang dijadikan sebagai pemberi kondisi. Simpelnya, cara kerja modul ini seperti ini di bagian saklar ada dua pilihan, yakni open dan close, Dan pilihannya dari armature teraliri listrik atau tidak teraliri aliran listrik.

5.     Iron Core atau Besi

Modul terakhir yang ada di bagian komponen adalah iron core atau yang akrab disapa sebagai besi. Modul ini digunakan untuk pengendali coil atau electromagnetic supaya bisa bekerja dengan tepat dan tidak saling bergeser.

Prinsip Dasar Kerja Relay

Supaya komponen yang ada bisa bekerja dengan baik serta dapat beroperasi di saklar, proses aktivasi sangat penting untuk diperhatikan dari perangkat.

Setiap komponen memiliki cara atau prinsip kerja berbeda yang akhirnya digabungkan menjadi satu.

Dari penggabungan ini, komponen bisa bekerja dengan baik. Ringkasnya, berikut prinsip kerja bagian komponen ini:

  1. Dari rangkaian yang sudah dibentuk sedemikian rupa dari setiap komponen, ada bagian iron core atau besi yang dililitkan di bagian coil yang fungsinya untuk pengendali bagian komponen tersebut.
  2. Sebelum itu, switch point harus ada di posisi normally close yang artinya tidak ada arus listrik yang masuk ke rangkaian
  3. Jika bagian coil diberi arus listrik, membuat gaya elektromagnetik muncul dan langsung bisa menarik bagian armature untuk mengubah switch contact dalam rangkaian.
  4. Artinya, kini posisi switch contact poin sudah menjadi terbuka sehingga bisa menghubungkan arus listrik seperti biasa.
  5. Jika bagian coil relay tidak ada aliran arus listrik dalam rangkaian, armature kembali masuk ke mode normally close.
  6. Umumnya, komponen coil yang dipakai oleh rangkaian untuk mengubah bagian switch contact ke mode NC hanya menggunakan aliran arus yang kecil sehingga bisa bekerja dengan cepat dan aman.

Relay menjadi salah satu komponen elektromagnetik yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.

Pasalnya rangkaian didalamnya menjadi pelindung, penghubung, dan pengaman arus listrik yang sering kamu gunakan. Diharapkan artikelini bisa membantu kamu belajar seputar dunia elektromagnetik.

referensi

https://sinaupedia.com/pengertian-relay/

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *