Teknologi jaringan MESH pada sistem IOT
Daftar Isi Artikel
Mesh-network device IoT atau jaringan mesh adalah suatu teknologi jaringan komunikasi yang memungkinkan perangkat IoT untuk terhubung dengan perangkat IoT lainnya tanpa melalui jaringan Wi-Fi atau jaringan seluler. Teknologi ini sangat bermanfaat bagi pengguna yang membutuhkan jaringan yang luas dan terdistribusi di lokasi-lokasi yang berbeda.
Pada artikel ini, akan dibahas secara mendalam mengenai teknologi mesh-network device IoT, bagaimana cara kerjanya, keuntungan dan kelemahan, serta contoh penggunaannya.
Apa itu Mesh-network Device IoT?
Mesh-network device IoT atau jaringan mesh adalah teknologi jaringan komunikasi yang memungkinkan perangkat IoT untuk terhubung dengan perangkat IoT lainnya. Teknologi ini dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa perangkat IoT di lingkungan yang sama atau di lokasi-lokasi yang berbeda.
Pada jaringan mesh, setiap perangkat IoT berperan sebagai node atau titik yang terhubung dengan perangkat IoT lainnya. Dalam jaringan mesh, setiap node berkomunikasi dengan node lainnya untuk mengirim dan menerima data. Oleh karena itu, tidak ada satu titik pusat atau gateway yang mengendalikan jaringan.
Cara Kerja Mesh-network Device IoT
Pada jaringan mesh, setiap perangkat IoT berperan sebagai node yang terhubung dengan perangkat IoT lainnya. Setiap node dapat berfungsi sebagai titik akses (access point) atau sebagai relay (penerus) yang mengirim dan menerima data dari perangkat IoT lainnya.
Ketika sebuah perangkat IoT mengirimkan data, data tersebut akan diteruskan oleh node yang terdekat dan kemudian diteruskan lagi oleh node lainnya hingga sampai ke perangkat IoT tujuan. Dalam jaringan mesh, setiap node bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima data dari perangkat IoT lainnya, sehingga tidak ada satu titik pusat yang mengendalikan jaringan.
Keuntungan Mesh-network Device IoT
-
Skalabilitas yang Tinggi
Keuntungan pertama dari mesh-network device IoT adalah skalabilitas yang tinggi. Jaringan mesh dapat dengan mudah diperluas dengan menambahkan lebih banyak perangkat IoT ke dalam jaringan. Setiap perangkat IoT baru yang ditambahkan ke dalam jaringan akan berperan sebagai node baru yang dapat terhubung dengan perangkat IoT lainnya di dalam jaringan.
-
Keandalan yang Tinggi
Keuntungan kedua dari mesh-network device IoT adalah keandalan yang tinggi. Dalam jaringan mesh, setiap perangkat IoT berfungsi sebagai relay yang dapat meneruskan data dari perangkat IoT lainnya. Oleh karena itu, jika satu node gagal atau tidak berfungsi, data masih dapat dikirim dan diterima melalui node yang lain.
-
Kinerja yang Baik
Keuntungan ketiga dari mesh-network device IoT adalah kinerja yang baik. Karena setiap perangkat IoT berfungsi sebagai relay, jaringan mesh dapat memberikan kinerja yang lebih baik daripada jaringan yang hanya terhubung dengan satu titik pusat.
-
Konfigurasi Mudah
Keuntungan keempat dari mesh-network device IoT adalah konfigurasi yang mudah. Dalam jaringan mesh, setiap perangkat IoT dapat dengan mudah ditambahkan ke dalam jaringan tanpa harus memerlukan konfigurasi yang rumit. Setiap perangkat IoT yang ditambahkan ke dalam jaringan akan otomatis terhubung dengan perangkat IoT lainnya di dalam jaringan.
-
Keamanan yang Lebih Baik
Keuntungan kelima dari mesh-network device IoT adalah keamanan yang lebih baik. Karena tidak ada satu titik pusat yang mengendalikan jaringan, maka jaringan mesh lebih sulit untuk diserang oleh peretas. Selain itu, jaringan mesh juga dapat menggunakan enkripsi untuk melindungi data yang dikirim dan diterima di dalam jaringan.
-
Hemat Biaya
Keuntungan keenam dari mesh-network device IoT adalah hemat biaya. Karena jaringan mesh menggunakan perangkat IoT yang terhubung satu sama lain tanpa memerlukan infrastruktur yang rumit, maka biaya yang diperlukan untuk membangun jaringan mesh dapat lebih murah dibandingkan dengan jaringan tradisional.
Kelemahan Mesh-network Device IoT
-
Jangkauan Terbatas
Kelemahan pertama dari mesh-network device IoT adalah jangkauan yang terbatas. Karena setiap perangkat IoT harus terhubung dengan perangkat IoT lainnya untuk dapat berfungsi, maka jangkauan jaringan mesh dapat terbatas oleh jarak antara setiap perangkat IoT.
-
Ketergantungan pada Listrik
Kelemahan kedua dari mesh-network device IoT adalah ketergantungan pada listrik. Karena setiap perangkat IoT harus terhubung ke sumber daya listrik untuk dapat berfungsi, maka jaringan mesh dapat terganggu jika terjadi pemadaman listrik.
-
Kompleksitas
Kelemahan ketiga dari mesh-network device IoT adalah kompleksitas. Karena setiap perangkat IoT berfungsi sebagai node yang terhubung dengan perangkat IoT lainnya, maka konfigurasi dan manajemen jaringan mesh dapat menjadi lebih kompleks daripada jaringan tradisional.
Contoh Penggunaan Mesh-network Device IoT
-
Smart Home
Salah satu contoh penggunaan mesh-network device IoT adalah pada smart home. Dalam smart home, perangkat IoT seperti lampu, kamera, dan pengontrol suhu dapat dihubungkan ke dalam jaringan mesh untuk memungkinkan pengguna mengontrol dan memonitor perangkat IoT tersebut dari jarak jauh.
-
Smart City
Contoh penggunaan mesh-network device IoT selanjutnya adalah pada smart city. Dalam smart city, perangkat IoT seperti sensor lalu lintas, sensor polusi, dan lampu jalan dapat dihubungkan ke dalam jaringan mesh untuk memungkinkan pengguna memonitor dan mengontrol infrastruktur kota tersebut secara efektif.
-
Manufaktur
Contoh penggunaan mesh-network device IoT lainnya adalah pada industri manufaktur. Dalam industri manufaktur, perangkat IoT seperti sensor suhu, sensor kelembaban, dan mesin produksi dapat dihubungkan ke dalam jaringan mesh untuk memungkinkan pengguna memonitor dan mengont kan aktivitas produksi dengan lebih efisien dan akurat.
-
Transportasi
Contoh penggunaan mesh-network device IoT lainnya adalah pada industri transportasi. Dalam industri transportasi, perangkat IoT seperti sensor kecepatan, sensor bahan bakar, dan sistem navigasi dapat dihubungkan ke dalam jaringan mesh untuk memungkinkan pengguna memonitor dan mengoptimalkan operasi kendaraan dan logistik secara real-time.
Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, mesh-network device IoT merupakan teknologi jaringan yang dapat memberikan banyak keuntungan bagi pengguna, seperti skabilitas yang tinggi, daya tahan yang baik, konfigurasi yang mudah, keamanan yang lebih baik, serta hemat biaya. Namun, teknologi ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti jangkauan yang terbatas, ketergantungan pada listrik, dan kompleksitas konfigurasi dan manajemen jaringan.
Meskipun demikian, dengan semakin berkembangnya teknologi dan adanya inovasi baru dalam industri IoT, diharapkan kelemahan dari teknologi mesh-network device IoT dapat diatasi sehingga teknologi ini dapat menjadi solusi yang lebih efektif dan efisien bagi pengguna di berbagai industri.
Berikut adalah beberapa referensi yang dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam menulis artikel tentang mesh-network device IoT:
- Hua, L., & Dong, M. (2019). A Survey of Internet of Things: Architecture, Enabling Technologies, Security and Privacy, and Applications. IEEE Access, 7, 7606-7645.
- Gupta, B., & Jindal, A. (2020). Internet of Things: Architecture, Challenges, and Applications. IGI Global.
- Levis, P., & Culler, D. (2004, November). Maté: a tiny virtual machine for sensor networks. In Proceedings of the 10th international conference on Architectural support for programming languages and operating systems (pp. 85-97).
- Li, S., Da Xu, L., & Zhao, S. (2015). The internet of things: a survey. Information Systems Frontiers, 17(2), 243-259.
- Palattella, M. R., Accettura, N., Vilajosana, X., Watteyne, T., Grieco, L. A., & Boggia, G. (2016). Standardized protocol stack for the internet of (important) things. IEEE Communications Surveys & Tutorials, 18(3), 1294-1313.
- Watteyne, T., Barthel, D., & Doherty, A. (2013). Using the Internet Protocol to build a low-power and lossy network. IEEE Communications Magazine, 51(11), 104-111.
- Zhu, Q., Zhang, L., Chen, Z., & Wang, C. (2018). Application and Research of Mesh Network in Internet of Things. In 2018 IEEE 2nd Information Technology, Networking, Electronic and Automation Control Conference (ITNEC) (pp. 2084-2088). IEEE.