Komputer

7 Referensi model Internet of Things yang perlu dipahami

Daftar Isi Artikel

Referensi model Internet of Things (IoT) adalah kerangka kerja atau framework yang digunakan untuk merancang dan mengimplementasikan aplikasi IoT. Referensi model IoT terdiri dari beberapa layer yang masing-masing memiliki peran dan fungsi yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang referensi model IoT berdasarkan layer, beserta contoh implementasi pada masing-masing layer tersebut.

  • Physical Devices & Controller

    Layer pertama dari referensi model IoT adalah Physical Devices & Controller. Layer ini merupakan layer terbawah dalam hierarki referensi model IoT yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dari sensor atau perangkat yang terhubung ke jaringan IoT. Pada layer ini, perangkat keras seperti Raspberry Pi, Arduino, dan sensor-sensor IoT berada di dalamnya. Raspberry Pi dan Arduino sering digunakan sebagai kontroler atau gateway untuk menghubungkan beberapa sensor dan perangkat IoT ke jaringan internet.

Contoh implementasi pada layer ini adalah penggunaan Raspberry Pi dan sensor suhu untuk memonitor suhu ruangan di dalam gedung. Raspberry Pi akan menjadi kontroler yang mengumpulkan data dari sensor suhu dan mengirimkannya ke layer selanjutnya.

  • Connectivity Layer

    kedua dari referensi model IoT adalah Connectivity. Pada layer ini, perangkat IoT terhubung ke jaringan internet melalui koneksi nirkabel atau kabel. Router dan modem adalah contoh perangkat yang digunakan untuk menghubungkan perangkat IoT ke jaringan internet. Selain itu, protokol seperti Wi-Fi, Bluetooth, Zigbee, dan Z-Wave juga digunakan untuk menghubungkan perangkat IoT ke jaringan internet.

Contoh implementasi pada layer ini adalah penggunaan router untuk menghubungkan beberapa perangkat IoT ke jaringan internet. Router akan memastikan perangkat IoT terhubung ke jaringan internet dengan aman dan stabil.

  • Edge Computing

    Layer ketiga dari referensi model IoT adalah Edge Computing. Pada layer ini, proses komputasi dilakukan di perangkat IoT atau di tepi jaringan (edge of the network), bukan di server pusat. Edge computing memungkinkan pengolahan data secara real-time dan mengurangi beban jaringan, sehingga meningkatkan kecepatan dan efisiensi pengolahan data. Apache Kafka dan Apache Spark adalah contoh teknologi edge computing yang sering digunakan pada layer ini.

Contoh implementasi pada layer ini adalah penggunaan Apache Kafka untuk memproses data secara lokal pada perangkat IoT. Dengan menggunakan Apache Kafka, data dapat diproses secara real-time tanpa perlu mengirimkannya ke server pusat terlebih dahulu.

  • Data Accumulation

    Layer keempat dari referensi model IoT adalah Data Accumulation. Pada layer ini, data yang dikumpulkan dari perangkat IoT diolah dan disimpan dalam database atau penyimpanan data. Apache Cassandra dan MongoDB adalah contoh teknologi penyimpanan data yang sering digunakan pada layer ini.

Contoh implementasi pada layer ini adalah penggunaan Apache Cassandra untuk menyimpan data dari perangkat IoT. Apache Cassandra akan menyimpan data dalam bentuk tabel dan dapat dengan mudah dikelola dan diakses.

  • Collaboration & Process

    Layer kelima dari referensi model IoT adalah Collaboration & Process. Pada layer ini, data dari perangkat IoT diolah dan dianalisis untuk menghasilkan informasi yang

berguna dan dapat digunakan untuk mengambil keputusan bisnis atau untuk memecahkan masalah. Pada layer ini, seringkali digunakan teknologi seperti big data analytics, machine learning, dan artificial intelligence (AI). Apache Hadoop dan Apache Spark adalah contoh teknologi yang sering digunakan pada layer ini.

Contoh implementasi pada layer ini adalah penggunaan machine learning untuk menganalisis data yang dikumpulkan dari perangkat IoT dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisis. Misalnya, penggunaan machine learning untuk menganalisis data dari sensor suhu pada gudang dan memberikan rekomendasi untuk menjaga suhu gudang agar tetap stabil.

  • Application

    Layer keenam dari referensi model IoT adalah Application. Pada layer ini, data yang telah diolah dan dianalisis digunakan untuk membuat aplikasi yang dapat digunakan oleh pengguna akhir. Aplikasi tersebut dapat berupa aplikasi mobile, dashboard, atau website. Contoh teknologi yang sering digunakan pada layer ini adalah React Native, Flutter, dan AngularJS.

Contoh implementasi pada layer ini adalah penggunaan React Native untuk membuat aplikasi mobile yang dapat digunakan untuk memantau suhu dan kelembaban di dalam gedung. Aplikasi tersebut dapat memberikan notifikasi jika suhu atau kelembaban di dalam gedung melampaui batas yang telah ditentukan.

  • Data Abstraction

    Layer terakhir dari referensi model IoT adalah Data Abstraction. Pada layer ini, data yang telah diolah dan dianalisis diambil dan diubah menjadi bentuk yang lebih mudah dimengerti dan diakses oleh pengguna akhir. Contoh teknologi yang sering digunakan pada layer ini adalah API dan GraphQL.

Contoh implementasi pada layer ini adalah penggunaan API untuk memberikan akses data yang telah diolah dan dianalisis ke aplikasi mobile atau dashboard. API tersebut akan memudahkan pengguna akhir untuk mengakses data yang dibutuhkan dan memanfaatkannya untuk mengambil keputusan bisnis atau untuk memecahkan masalah.

Kesimpulan Referensi model IoT adalah kerangka kerja atau framework yang digunakan untuk merancang dan mengimplementasikan aplikasi IoT. Referensi model IoT terdiri dari beberapa layer yang masing-masing memiliki peran dan fungsi yang berbeda. Setiap layer dalam referensi model IoT memiliki teknologi yang sering digunakan untuk implementasinya. Pemahaman mengenai referensi model IoT dan teknologi yang digunakan pada masing-masing layer dapat membantu para pengembang aplikasi IoT untuk merancang dan mengimplementasikan aplikasi yang lebih efektif dan efisien.

sumber yang dapat dijadikan referensi adalah sebagai berikut:

  1. “Internet of Things: A Review of Literature and Directions for Future Research” oleh Kunal Sood dan Sunil Kumar Jangra.
  2. “The Internet of Things: A Survey of Topics and Trends” oleh Moustafa Youssef, Moustafa Elhamshary, dan Ahmad Al-Rubaie.
  3. “A Survey on Internet of Things: Architecture, Enabling Technologies, Security and Privacy, and Applications” oleh Farhana Akter, Mehedi Masud, dan Choong Seon Hong.
  4. “IoT Architecture: A Review of Key Building Blocks” oleh Amir M. Rahmani, Marco Antonio Zuniga Zamalloa, Pasi Liljeberg, dan Hannu Tenhunen.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *