Lampu Listrik: Sejarah, Jenis, dan Tips Memilihnya
Daftar Isi Artikel
Lampu merupakan salah satu perangkat yang saat ini menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat sebagai alat bantu penerangan.
Lampu tersebut dapat menghasilkan cahaya sendiri ketika mendapatkan aliran arus listrik. Arus listrik tersebut dapat berasal dari baterai, aki, atau pembangkit listrik terpusat seperti genset dan layanan listrik dari PLN.
Dengan kehadiran listrik dan teknologi yang terus berkembang hingga saat ini, lampu telah menjadi salah satu kebutuhan yang penting.
Cahaya yang dihasilkan dari lampu tersebut memungkinkan orang-orang tetap dapat beraktivitas dengan nyaman di malam hari.
Selain itu, perkembangan teknologi juga menjadikan lampu saat ini hadir dalam berbagai spesifikasi dan desain yang tidak hanya sekedar sebagai sumber cahaya tetapi juga elemen dekoratif untuk ruangan tempat lampu tersebut berada.
Sejarah Lampu
Sebelum lampu listrik ditemukan, sumber cahaya yang digunakan oleh manusia untuk mendukung aktivitasnya di malam hari adalah lampu minyak, lilin, dan api unggun.
Thomas Alva Edison menjadi tokoh yang paling dikenal dalam sejarah penemuan lampu karena merupakan penemu lampu listrik pertama kali.
Padahal sebenarnya sudah ada beberapa ilmuwan lain yang menciptakan lampu listrik dengan berbagai teknik dan material.
Namun penemuan-penemuan lampu sebelumnya masih dianggap kurang berhasil karena tidak awet, boros listrik, dan yang pasti harganya juga sangat mahal.
Edison menjadi ilmuwan pertama yang menemukan jenis lampu pijar komersial. Lampu yang ditemukan oleh Edison cukup hemat energi dan harganya juga lebih terjangkau.
Lampu inilah yang menjadi cikal bakal dari lampu yang saat ini digunakan di masyarakat. Sekedar informasi, lampu pijar yang ditemukan oleh Edison saat ini hanya mampu bertahan selama 13,5 jam
Jenis Lampu Listrik
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lampu listrik telah mengalami banyak kemajuan di berbagai aspek.
Lampu listrik dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut
– Lampu Pijar atau Incandescent Lamp
Ini merupakan jenis lampu listrik yang mampu menghasilkan cahaya dengan memanaskan kawat filamen dalam bola kaca yang diisi gas tertentu seperti argon, nitrogen, hydrogen, atau krypton.
Saat ini lampu pijar telah hadir dalam berbagai macam pilihan tegangan. Tegangan yang tersedia mulai dari 1,5 Volt sampai 300 Volt.
Lampu yang dapat bekerja di arus AC atau DC ini banyak digunakan sebagai lampu rumah, lampu penerang jalan, lampu kantor, dan lain masih banyak lagi.
Lampu pijar dapat bertahan sekitar 1000 jam dan energi listrik yang dikonsumsi juga lebih banyak dibandingkan jenis lampu lainnya.
Banyak orang masih memilih lampu pijar karena warna cahaya yang ditimbulkannya. Lampu pijar berwarna kuning dan terasa hangat.
Harga yang terjangkau juga menjadi salah satu alasan mengapa lampu ini banyak dipilih. Sayangnya lampu ini hanya bertahan sekitar 304 bulan saja jika digunakan terus menerus
– Lampu Lucutan Gas atau Gas-discharge Lamp
Lampu listrik yang satu ini mampu menghasilkan cahaya dengan mengandalkan gas yang terionisasi. Gas yang digunakan pun termasuk jenis gas mulia seperti krypton, neon, argon, dan xenon.
Jenis lampu ini juga menggunakan beberapa bahan pendukung seperti Natrium, merkuri, dan Halida.
Gas-discharge Lamp terdiri dari beberapa jenis seperti lampu fluorescent, lampu xenon arc, lampu neon, dan mercury vapor lamp.
Jenis lampu gas-discharge lamp yang paling sering digunakan adalah lampu fluorescent untuk penerang di rumah-rumah atau ruangan lainnya.
Lampu ini memiliki daya tahan sekitar 10 kali lipat dibandingkan lampu pijar yaitu sekitar 10.000 jam.
Selain itu, lampu ini juga lebih hemat energi. Dengan energi listrik yang lebih sedikit, lampu ini tentu lebih baik dibandingkan lampu pijar.
Lampu fluorescent saat ini telah hadir dalam berbagai macam bentuk seperti bentuk memanjang, spiral, vertikal, dan berbagai bentuk lainnya yang menarik.
Harga lampu ini juga cukup terjangkau Untuk penggunaannya lampu ini sering digunakan untuk penerangan di mall, toko, dan berbagai tempat yang memerlukan cahaya terang tanpa menghabiskan banyak energi listrik.
– Lampu Halogen
Ini adalah jenis lampu spot. Lampu ini memiliki cahaya yang hanya mengarah ke satu area seperti lampu untuk menerangi benda secara terfokus seperti perhiasan atau benda seni lainnya.
Lampu halogen juga sering dikenal dengan sebutan lampu sorot. Lampu halogen sangat cocok untuk penerangan taman karena dapat memberikan kesan dramatis dengan pencahayaan terpusat.
Lampu halogen sebenarnya termasuk jenis lampu filamen yang telah dikembangkan lebih terang dengan kebutuhan energi yang sama.
– Lampu LED (Light Emiting Diode)
Sesuai dengan namanya lampu ini memanfaatkan komponen elektronika LED sebagai penghasil cahaya. LED adalah sirkuit semikonduktor yang mampu memancarkan cahaya monokromatik saat diberi tegangan.
Lampu ini memiliki sifat yang berbeda dengan filamen yang dibakar atau dipijarkan. LED memancarkan cahaya melalui aliran listrik yang tidak menghasilkan panas terlalu banyak.
Oleh sebab itu, penggunaan lampu LED tidak akan menambah panas di dalam ruangan layaknya penggunaan lampu pijar.
Selain itu, lampu ini juga dapat menghasilkan warna cahaya yang beragam seperti putih, kuning, biru dan berbagai warna lainnya.
Jenis lampu LED menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan 2 jenis lainnya seperti lebih tahan lama, hemat energi, dan tidak menggunakan bahan berbahaya.
Lampu LED 4 watt memiliki kualitas setara lampu pijar 25 watt dengan konsumsi daya lebih rendah hingga 20% dibandingkan lampu biasa.
Dengan kualitas yang dimilikinya, lampu LED ditawarkan dengan harga yang lebih mahal dibandingkan lampu pijar dan fluorescent Lampu LED mampu bertahan hingga 25.000 jam
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Lampu
Pemilihan lampu sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal yaitu sebagai berikut:
– Tujuan Penggunaan Lampu
Dalam memilih lampu perhatikan tujuan penggunaan lampu tersebut apakah untuk penerangan di dalam ruangan, penerangan untuk area tertentu seperti meja, atau lampu khusus untuk menerangi perhiasan.
– Fitting
Fitting merupakan bagian yang penting untuk pemasangan lampu dengan tempat dudukannya.
Jaman dulu, lampu neon dikenal dengan bentuknya yang panjang dan sampai saat ini masih digunakan. Lampu neon khusus lampu TL 10 watt memiliki bentuk fitting yang tidak sama dengan lampu TL.
Selain itu, fitting lampu halogen juga tidak sama dengan bohlam biasa. Biasanya fitting lampu halogen memiliki colokan khusus.
Fitting yang banyak digunakan saat ini adalah jenis ulir yang sering digunakan untuk bohlam biasa.
Lampu neon dapat dipasang seperti memasang lampu bohlam karena menggunakan fitting ulir.
– Warna Cahaya
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lampu adalah warna cahayanya apakah akan memilih lampu dengan cahaya kuning, putih, atau warna lainnya.
Lampu dengan cahaya putih memiliki efek yang lebih terang dibandingkan lampu kuning. Sementara itu lampu kuning dapat memberikan efek yang hangat dan romantis
Demikian sedikit informasi mengenai lampu listrik. Dengan mengetahui jenis-jenis lampu yang ada, tentu Anda akan lebih mudah dalam memilih lampu yang sesuai kebutuha